Silahkan Tanya : Ahli Gizi siap layani Konsultasi Gizi
GENTENG-Sebagai upaya untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien, RS Al Huda menyediakan layanan konsultasi gizi baik bagi pasien rawat inap maupun pasien rawat jalan. Hal ini menjadi sangat penting mengingat kesembuhan seorang pasien tidak hanya ditentukan melalui terapi dan pengobatan yang dilakukan, tetapi juga yang berkaitan dengan pola makan (diet) pasien.
Manajer Instalasi Gizi RS Al Huda, Riena Dhewi L, S. Gz, mengatakan ”Pelayanan konsultasi gizi, diawali dengan melakukan pengkajian status gizi yakni pemeriksaan fisik yang meliputi pengukuran tinggi badan maupun berat badan. ”Hal ini untuk mengetahui adanya tanda klinis kekurangan gizi seperti sangat kurus dan pucat atau gizi lebih misalnya gemuk dan sangat gemuk atau obesitas” ujarnya. Disamping itu pemeriksaan laboratorium juga perlu dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan biokimia untuk mendukung diagnosa penyakit serta menegakkan masalah gizi klien/ pasien.
Dijelaskan, ”Setelah dilakukan pengkajian atas status gizi tahap berikutnya adalah penentuan kebutuhan gizi. Penentuan status gizi perlu memperhatikan kebutuhan lain seperti penggantian zat gizi, kebutuhan harian, kebutuhan tambahan untuk pemulihan jaringan atau organ yang sedang sakit” ungkapnya.
Dia menambahkan, setelah penentuan kebutuhan gizi dilakukan tahapan selanjutnya yaitu penentuan macam atau jenis diet sesuai dengan status gizi dan penyakitnya serta cara pemberian makanan. ”Jenis diet disesuaikan dengan keadaan penyakit yang diderita dan kemampuan pasien untuk menerima makanan dengan memperhatikan prinsip menu seimbang serta kebiasaan makan atau pola makan” ujarnya.
Masih menurut Riena, hal yang paling penting dalam konsultasi gizi adalah bagaimana membuat perubahan pengetahuan klien/ pasien, berkaitan dengan sikap dan perilaku makan atau pola makan sesuai dengan kebutuhan klien/ pasien. ”Masalah gizi pada pasien dapat diatasi hanya dengan adanya perubahan sikap dan perilaku atau pola makan yang sesuai dengan hasil konseling yang dilakukannya” tambahnya.
Pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terapi gizi, merupakan tahap akhir dari rangkaian konsultasi gizi. Evaluasi ini dapat diperoleh saat kunjungan ulang pasien ke klinik konsultasi gizi dengan melihat kesesuaian antara rencana diet yang telah diberikan dan kepatuhan pasien dalam menjalankan rencana diet tersebut. Tindak lanjut yang dibutuhkan tergantung hasil evaluasi terapi gizi tersebut. ”Bila perlu, dilakukan perubahan rencana diet atau kunjungan rumah” imbuhnya.
“Beberapa orang dengan faktor risiko penyakit keturunan, seperti diabetes tipe 2, konsultasi gizi sangat membantu. Pengaturan pola makan menyebabkan gula darah selalu stabil akibat keseimbangan antara asupan makanan dan insulin terjaga”, urainya.
“Demikian juga untuk penyakit akibat alergi, terutama alergi makanan, ahli Gizi memberikan informasi diet substitusi atau pengganti makanan allergen tersebut agar, pasien tetap dapat memperoleh zat gizi yang optimal sehingga tidak mengganggu pertumbuhan. Konsultasi gizi terhadap pasien kanker dapat berperan dalam mencegah malnutrisi atau mencegah memburuknya dampak dari terapi medis melalui upaya pemenuhan kebutuhan zat gizi sesuai dengan kondisi pasien,” jlentrehnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa pelayanan gizi secara kelompok dapat pula dilaksanakan melalui penyuluhan gizi oleh ahli gizi RS Al Huda seperti pada pertemuan PKK, Dharma wanita, kelompok arisan, kelompok wali murid maupun kelompok lansia. Diharapkan metode ini dapat secara efektif menambah pengetahuan masyarakat tentang gizi untuk orang sehat dan untuk orang sakit sehingga masyarakat sadar akan pentingnya gizi bagi kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut tentang pelayanan gizi di RS Al Huda, Hubungi 0333-842034; ext 211.(rsah)