Waspadai Serangan Hiperglikemia Saat Lebaran Bagi Penderita Diabetes Militus

GAMBIRAN–Ini peringatan bagi penderita diabetes militus agar mewaspadai kelebihan kadar gula darah (hiperglikemia) selama lebaran. Sebab, bila tidak hati-hati penderita diabetes militus yang mengalami hiperglikemia dapat menimbulkan bermacam- macam komplikasi pada organ tubuh, misalnya komplikasi mata, ginjal, jantung. Begitu yang disampaikan dr. Jamal, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam di RS Al Huda (RSAH).

Menurut dia, saat lebaran adalah momen berharga setelah sebulan penuh berpuasa. Banyaknya makanan yang manis, bergula, bersantan, dan berlemak serta kegiatan yang sudah menjadi tradisi di hari tersebut merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu. Namun hati-hati, jika tak dijaga dengan baik, momen itu justru bisa timbulkan penyakit di keesokan harinya.

Dijelaskan, hiperglikemia adalah istilah medis untuk keadaan di mana kadar gula dalam darah lebih tinggi dari nilai normal. Dalam keadaan normal, gula darah berkisar antara 70 – 100 mg/dL. Kadar gula biasanya sedikit meningkat dari nilai normal sesaat sesudah makan, tapi keadaan ini tidak dianggap hiperglikemia.

“Penderita DM yang mengalami Hiperglikemia yang berlangsung lama dan terus menerus dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi pada organ tubuh, misalnya kerusakan saraf, kerusakan sistem kekebalan tubuh, pandangan kabur, kerusakan pembuluh darah, dan kerusakan ginjal.” lanjutnya.

Hiperglikemia tidak menimbulkan gejala yang signifikan kecuali jika kadarnya sudah diatas 200 mg/dL. Hiperglikemia berat biasanya akan menyebabkan gejala-gejala berupa: Sering kencing, Cepat haus, Cepat lapar, Pandangan kabur, Rasa lelah, Sakit kepala, susah berpikir dan berkonsentrasi. Dan yang paling menghawatirkan, kenaikan kadar gula yg ekstrem bisa mengakibatkan penderita kehilangan kesadaran. Bila tidak segera mendapatkan penanganan bisa berakibat fatal.

Jamal menambahkan, untuk menghindari hiperglikemia, seorang pasien diabetes militus harus mematuhi aturan cara minum obat yang tepat. Baik obat yang bekerja cepat (shock acting) atau long acting atau bekerja lambat. Hal ini sebaiknya dikonsultasikan ke dokter yang merawat karena sifatnya individual.

Dikatakan, hendaknya pasien melakukan kontrol kadar gula dalam darah. “Penderita harus selalu memeriksakan kadar gula darahnya, baik ke dokter ahli terdekat atau ke klinik-klinik kesehatan,” ujarnya.

“Hal tersebut bertujuan agar penyakit diabetes hiperglikemia tersebut dapat terkontrol dan penderita tetap dapat berlebaran. Selain itu, dari hasil kontrol kadar gula dalam darah tersebut dapat diketahui dengan jelas sejak awal apakah penderita diabetes hiperglikemia perlu penanganan lebih lanjut atau tidak”, pungkasnya.

Untuk informasi dan konsultasi lebih lanjut tentang hiperglikemia pada diabetes dapat menghubungi nomor telepon (0333) 842033 ext. 317, atau bisa datang langsung ke RS Al Huda di Jl. Raya Gambiran No 225, Gambiran Banyuwangi (rsah).

Post Author: RSAH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *