GAMBIRAN- Telinga merupakan salah satu panca indera yang penting untuk menunjang komunikasi dengan sesama. Tanpanya, seseorang tidak akan mampu mendengar dan berkomunikasi dengan baik. Kendati demikian, tak sedikit pula orang yang mengabaikan kesehatan telinganya. Mereka baru akan menyadari tentang pentingnya telinga saat organ tersebut terkena masalah atau gangguan pendengaran. Hal ini terungkap pada kegiatan PKRS/ Promosi Kesehatan Rumah Sakit Al Huda(2/3) dalam rangka memperingati hari kesehatan telinga sedunia yang jatuh pada tanggal 4 Maret 2019.
Dr. Audri Yulianti Tiorina staf medis RSAH dalam kesempatan tersebut menyampaikan, “Gangguan pendengaran yang sering dialami adalah sumbatan serumen atau kotoran telinga dan congek atau penyakit telinga yang mengeluarkan cairan bercampur nanah. Gangguan pendengaran akibat bising, gangguan pendengaran yang dikarenakan usia lanjut dan tuli sejak lahir (tuli kongenital).” ujarnya
Dijelaskan, “Kotoran atau serumen semakin lama dapat mengering dan menumpuk serta dapat membuntu lubang telinga, khususnya pada lubang telinga yang sempit. Hal ini bisa mengakibatkan infeksi yang ditandai dengan Telinga berdengeing seperti buntu, terasa nyeri dan lama2 pendengaran menurun.” Jelasnya
Ditambahkan, tidak dianjurkan membersihkan lubang telinga dengan cotton bud atau korek telinga, potensial terjadi cedera. Karena telinga memiliki kemampuan untuk membersihkan dan mengeluarkan kotoran dengan sendirinya. Kita hanya perlu melakukan gerakan buka dan tutup mulut seperti saat berbicara atau mengunyah untuk mengaktikan kemampuan tersebut.
“Infeksi telinga juga sering ditemukan pada anak usia 6 bulan hingga 3 tahun. Hal ini dikarenakan saluran yang menghubungkan telinga dan tenggorokan masih pendek dan posisinya masih lebih sejajar. Karenanya, jika tenggorokan terkena infeksi, keluhan bisa menjalar hingga ke telinga dan mengakibatkan terjadinya gangguan pendengaran.” imbuhnya
“Untuk itu Deteksi gangguan pendengaran baik pada anak maupun dewasa harus dilakukan sedini mungkin. Karena gangguan pendengaran pada anak dapat mempengaruhi kemampuan belajar dan perkembangan bicara, sementara pada orang dewasa gangguan ini akan menurunkan kualitas hidup, dimana penurunan pendengaran akan mengganggu kelancaran komunikasi yang akan berdampak pada proses belajar, pekerjaan, dan aktivitas sehari-hari.” Jlentrehnya
Menariknya dalam kegiatan tersebut juga disampaikan kiat kiat untuk mencegah terjadinya gangguan pendengaran. Seperti, hindari memutar music dengan volume terlalu keras, batasi pemakaian headset yang berlebihan dan bila perlu gunakan pelindung telinga saat beraktifitas di lingkungan dengan tingkat kebisingan yang tinggi.
Disampaikan pula “Untuk deteksi dini pendengaran bayi baru lahir bisa menggunakan alat khusus/ Berraphone yang bisa dilakukan di RS Al Huda. Dengan harapan bila terdeteksi adanya gangguan pendengaran sejak baru lahir, akan segera ditemukan solusinya.” Pungkas Audri.(RSAH)