RSAH PERINGATI TB DAY Saatnya Indonesia Bebas TBC

Gambiran – RS Al Huda (RSAH) selalu Support program Nasional. Setelah peringati hari Ginjal sedunia beberapa waktu yang lalu, RSAH kembali gelar Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) berupa edukasi kepada keluarga pasien dan pengunjung dalam rangka hari TB Sedunia yang jatuh pada tanggal 24 Maret kemarin. Menurut dr Indiati, MMRS Direktur RSAH, Kegiatan-kegiatan yang dilakukan RSAH selama ini selaras dengan semangat gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) yang telah digaungkan Kemenkes untuk mewujudkan Indonesia sehat.

Disampaikan bahwa “Tema yang diusung pada Hari TBC Sedunia tahun ini, yakni Saatnya Indonesia Bebas TBC, Mulai dari Saya. bermaksud untuk meningkatkan kepedulian dan peran serta seluruh pemangku kebijakan atau stake holder juga peran aktif masyarakat termasuk mantan pasien TB dalam mendukung Eliminasi TB di Indonesia serta menempatkan TBC sebagai isu penting di semua sektor pembangunan,” jelasnya

Dr. Martinus V staf medis RSAH kala memberikan edukasi mengatakan bahwa TBC sampai saat ini masih menjadi epidemi di dunia, termasuk di Indonesia. “Berdasarkan laporan WHO 2017 diperkirakan ada 1.020.000 kasus di Indonesia, namun belum separuhnya terlaporkan ke Kementerian Kesehatan,” ucapnya

Karena itu, pemerintah telah menggalakkan gerakan Temukan, Obati Sampai Sembuh (TOSS) TBC. Gerakan ini sangat dibutuhkan, perlu dipahami dan dilakukan oleh seluruh masyarakat, termasuk testimony dari pasien TB kepada masyarakat sehingga dapat membangun kesadaran masyarakat akan bahaya TB. “Bila masyarakat menemukan penderita TBC, segera laporkan atau ajak pasien ke fasilitas kesehatan agar bisa segera diobati sebaik-baiknya. Sampai sembuh, dan betul-betul harus sampai sembuh agar terhindar dari resistensi”, bebernya.

Dijelaskan,“Tuberkulosis adalah penyakit menular yang menyerang saluran pernapasan utama manusia, yaitu paru-paru. Namun, dapat juga menyebar ke bagian tubuh yang lain, seperti ginjal, tulang belakang, dan otak jika tidak diobati. Biasanya penderita akan mengalami gejala demam, sesak nafas nyeri dada, batuk hinga batuk berdarah.” Jlentrehnya.

“Bila anda mengalami gejala seperti tersebut segeralah ke dokter untuk menerima terapi pengobatan dimana Pengobatan TB menggunakan kombinasi antibiotik yang terdiri dari 2 fase dan biasanya berlangsung selama 6-9 bulan. Evaluasi pengobatan TB terdiri atas evaluasi klinik, bakteriologik, radiologik, dan efek samping obat, serta evaluasi keteraturan berobat. Pasien dinyatakan sembuh tidaknya dari TB di akhir masa pengobatan oleh dokter yang menangani. Setelah dinyatakan sembuh pasien tetap dievaluasi untuk kekambuhannya selama minimal 2 tahun. “ pungkasnya

Post Author: RSAH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *