BANYUWANGI – Bolehkan penderita diabetes menjalankan ibadah puasa? Pertanyaan ini seringkali ditanyakan banyak orang karena khawatir akan kondisi kesehatannya. Menurut dr. Jamal Sp. PD, dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Al Huda (RSAH) Genteng, Banyuwangi, penderita diabetes boleh berpuasa asalkan kadar gula darahnya terkontrol baik dan tidak memiliki penyakit serius lainnya, seperti penyakit jantung atau ginjal.
“Pengaturan pola makan, aktivitas fisik, dan jadwal minum obat penting untuk diperhatikan selama berpuasa. Hal ini dapat mencegah terjadinya komplikasi hipoglikemia yaitu berupa kadar gula darah turun secara drastis atau justru menjadi sangat tinggi atau hiperglikemia,” jelasnya
Dijelaskan, gejala yang dapat dirasakan akibat hipoglikemia dan hiperglikemia adalah pusing atau sakit kepala, lemas, terasa sering haus, kejang, hingga bisa tidak sadarkan diri. “Keduanya merupakan kondisi yang berbahaya pada penderita diabetes dan perlu segera mendapatkan penanganan medis,” papar dokter yang praktek setiap hari di RSAH ini.
Jamal menambahkan, ada beberapa tips bagi penderita diabetes agar tetap dapat berpuasa dengan aman. “Pertama Jangan melewatkan makan sahur agar cadangan energi selama berpuasa cukup dan tidak terjadi hipoglikemia,” jelasnya
Selain itu, tetap makan 3 kali sehari, yaitu waktu makan sahur, makan saat buka puasa, dan makan setelah sholat tarawih.
“Saat makan sahur, dianjurkan mendekati waktu Imsak atau waktu Subuh. Sedangkan saat berbuka, dianjurkan sesegera mungkin. Hal ini dilakukan agar kadar gula darah tidak turun terlalu lama,” tambahnya
Selain itu, kata Jamal, penderita diabetes harus menghindari makan berlebihan saat sahur dan berbuka puasa. “Awali dengan takjil, lalu konsumsi makanan bergizi seimbang dalam porsi secukupnya. Perbanyak Konsumsi makanan yang mengandung banyak serat seperti nasi merah, gandum, sayur, dan buah,” jlentrehnya.
Tidak kalah penting, dihindari makanan berminyak dan terlalu manis agar dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil. Kemudian minum air putih yang cukup untuk mencegah dehidrasi dan konsumsi air putih lebih dianjurkan.
Masih menurut Jamal, penderita diabetes bisa memeriksa gula darah secara teratur yang dapat dilakukan sendiri di rumah dengan alat pengukur gula darah. Pemeriksaan gula darah dapat dilakukan 2-4 kali sehari, yaitu setelah sahur, selama berpuasa, dan setelah berbuka puasa. “Untuk menghindari hipoglikemia ataupun hiperglikemia. Jika kadar gula darah anda kurang dari 70 mg/dl atau lebih dari 300 mg/dl, dianjurkan untuk membatalkan puasa,” tandasnya.
Jamal menganjurkan, agar penderita diabetes, rutin berolahraga 30 menit. “Selama menjalani ibadah puasa, penderita diabetes perlu tetap mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter. Bila perlu, dokter akan mengatur ulang jadwal konsumsi obat agar sesuai dengan jadwal makan selama bulan puasa,” tegasnya
Jamal menambahkan, apabila saat berpuasa, penderita diabetes merasa pusing, sakit kepala, lemas, jantung berdebar-debar, keluar keringat dingin, dan tubuh gemetar seperti akan pingsan, segera hentikan puasa dan periksakanlah diri ke dokter. (hud}