BANYUWANGI – Hanya dalam waktu dua minggu, Rumah Sakit Al Huda (RSAH) Genteng Banyuwangi telah memvaksin 1.800 lebih sasaran vaksinasi Covid-19 atau sebanyak 85% dari target yang diberikan Dinkes Banyuwangi. Vaksinasi ini dilakukan sejak tanggal 17 Mei sampai 29 Mei 2021. Hal ini disampaikan dr. Suryadinata, Ketua Satgas Covid RSAH.
Dijelaskan, kepercayaan yang telah diberikan Dinkes Banyuwangi kepada RSAH untuk melaksanakan vaksinasi kepada pelayan publik dituntaskan dengan baik oleh tim vaksin yang terdiri dari semua elemen di RSAH.
“Adalah komitmen RSAH untuk selalu support dan menyukseskan program nasional. Khususnya upaya pengendalian penyebaran Covid-19,” ujarnya, Dikatakan, pihak RS Al Huda tetap komitmen ambil bagian dalam pengendalian penyebaran Covid-19 sampai pandemi ini berakhir.
“Alhamdulillah di sela-sela pelaksanaan vaksinasi, tim dari Dinkes Banyuwangi hadir memberikan dukungan, semangat, dan apresiasi kepada tim vaksinasi. Termasuk kepada manajemen RSAH atas kontribusinya dalam program vaksinasi covid-19,” paparnya.
Sementara itu, dr. Khusnul Imama, Ketua Tim Pelaksana Vaksinasi Covid-19 RSAH menjelaskan, antusiasme peserta vaksin Covid-19 sangat besar. Bahkan, sampai pernah tembus 317 dosis diberikan dalam satu hari.
“Ada beberapa sasaran yang awalnya menolak divaksin, setelah kami edukasi dan sampaikan penjelasan terkait vaksin covid-19, alhamdulillah akhirnya mereka berkenan untuk divaksin,” bebernya
Dijelaskan, vaksin yang digunakan sudah mendapatkan rekomendasi, aman dan halal dari Institusi yang berwenang di Indonesia. “Jadi jangan takut dan khawatir untuk di vaksin,” jelasnya
Ditambahkan, bagi warga yang telah mendapatkan vaksinasi covid-19, diharapkan agar tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, khususnya menerapkan 5 M. “Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi,” harapnya.
Sedangkan bagi masyarakat yang belum menerima vaksin, diharapkan lebih selektif saat mendapatkan info terkait vaksin dan jangan mudah termakan hoax. “Cros chek berita yang diterima melaui website resmi seperti di Kemenkes, satgas covid-19, Dinas Kesehatan, Balai POM atau organisasi profesi kesehatan agar mendapatkan berita yang benar dan valid,” pintanya. (hud)