Terlambat Tertangani, Pasien Bisa Alami Disfungsi Ereksi

BANYUWANGI Urology emergency atau kedaruratan urologi merupakan kedaruratan yang relatif jarang terjadi. Penanganan yang cepat dan tepat pada kasus tersebut sangat dibutuhkan untuk mencegah morbiditas, mortalitas, dan dampak psikososial bagi penderita. Demikian disampaikan dr. Yulian Salis Patriawan, Sp. U, dokter RS Al Huda, Genteng, Banyuwangi.

Dijelaskan, beberapa dampak psikososial yang bisa dialami oleh penderita akibat keterlambatan dan penanganan yang tidak tepat adalah inkontinensia urine/kencing tidak bisa dikendalikan, kencing tidak lancar, disfungsi ereksi, infertilitas atau mandul.

“Kasus-kasus kedaruratan urologi yang sering ditemui di pelayanan kesehatan atau pun dialami oleh masyarakat adalah kedaruratan akibat trauma dan non trauma. Kasus Urologi ini seringnya banyak dialami kaum laki-laki, namun tidak menutup kemungkinan bagi kaum hawa juga,“ ujar dokter spesialis Urologi yang praktek setiap hari Selasa dan Kamis di RS Al Huda ini.

Dikatakan, kedaruratan akibat trauma/benturan atau kecelakaan dapat terjadi pada trauma ginjal, trauma ureter, trauma kandung kemih, dan Trauma genitalia eksternal. Sedangkan untuk kedaruratan non trauma, kata dia, seringkali tidak terdiagnosis sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan organ yang dapat mengancam jiwa.

Kasus-kasus urologi non trauma diantaranya sumbatan atau penyempitan saluran kencing, pembengkakan prostat atau BPH (Benign Prostate Hypertrophy), pancaran urine terbelah juga adanya batu dalam saluran kencing.

“Penyakit di dalam sistem urogenitalia ini bisa dengan cepat mengancam kelangsungan organ tersebut, karenanya diperlukan penanganan yang tepat.  Dia menambahkan, selain bisa mengobati orang dewasa, dokter urologi juga bisa mengobati anak-anak yang memiliki masalah pada sistem saluran kemih, seperti sering mengompol, testis tidak turun, dan penyumbatan saluran kemih.

Lebih jauh dijelaskan, beberapa keluhan pada kasus urologi yang sering ditemui yaitu buang air kecil disertai rasa perih atau panas, urine berubah warna menjadi cokelat, merah, atau merah muda, dan urine berbau. Selain itu, keluar cairan atau nanah dari organ kelamin, nyeri panggul, kaki dan tungkai bengkak, mengompol ketika batuk atau bersin. Bahkan, hasrat seksual bisa menurun, benjolan di testis dan ereksi bermasalah.

“Bagi masyarakat yang mengalami masalah keluhan seperti tersebut bisa konsultasi ke Poli Urologi RS Al Huda setiap hari Selasa dan kamis jam 15.00 – 17.00,” pungkasnya. (hud)

Post Author: RSAH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *