Gambiran- Ditemukannya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di berbagai daerah dikhawatirkan akan menyebar ke seluruh wilayah di Indonesia. Diperlukan kewaspadaan masyarakat agar tidak terjangkit penyakit ini. Apalagi Jawa Timur tercatat sebagai daerah dengan kasus suspek DBD tertinggi. Demikian ungkap Dr Suryadinata Manajer Pelayanan Medis RS Al Huda (RSAH) Genteng.
“Masyarakat diminta selalu waspada namun tidak perlu panik. Bila terserang demam dengan disertai gejala sakit kepala, nyeri di belakang mata, nyeri otot, nyeri tulang, ruam (bercak merah) di kulit, serta ada tanda pendarahan seperti, timbul mimisan, kita harus lebih waspada”, ujarnya.
“Kata kuncinya adalah demam tinggi yang muncul tiba-tiba, disertai keluhan minimal dua gejala, perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan apakah itu demam berdarah atau bukan,” tegas Surya.
Di RSAH selama ini sudah tersedia pemeriksaan khusus yang mampu dengan cepat mendeteksi Demam Berdarah sejak hari pertama seorang pasien demam atau terinfeksi. “Dengan begitu pasien bisa segera tertangani dengan cepat dan tepat. sehingga akan mengurangi risiko komplikasi yang dapat berakibat fatal”.
“Pemeriksaan yang sensitivitasnya cukup tinggi dan efektif ini, bisa dilayani 24 jam di Laboratorium RS Al Huda dan hasilnya dapat ditunggu 30 menit selesai.” Tambahnya
“Yang mempersulit, gejala spesifik infeksi ini hampir tidak ada. Manifestasi klinis yang bervariasi membuat semakin sulitnya melakukan penegakan diagnosa cepat terhadap penyakit ini” jelas dokter lulusan FK Udayana ini.
“Dan dengan adanya pemeriksaan cepat terhadap infeksi virus dengue di RS Al Huda, diharapkan bisa mengurangi satu masalah tentang rumitnya deteksi dini terhadap penyakit ini” imbuhnya.
Kendati begitu, lanjut dia, ketika curiga terserang DBD, hal yang harus dilakukan adalah minum sebanyak-banyaknya. Ini penting untuk mengatasi fase kritis, yaitu saat terjadinya kebocoran plasma pada sel pembuluh darah yang bisa berakibat fatal.
“Sebaiknya, jika dalam waktu 3 hari demam tidak turun atau malah naik, dan atau jika tidak bisa minum atau muntah terus menerus, harus segera dirawat di rumah sakit. Agar penderita bisa diobservasi, diterapi, dan terhindar dari kondisi yang fatal” pungkasnya.(rsah)