RS AL HUDA GANDENG KPA BANYUWANGI CEGAH HIV AIDS

Gambiran-Dalam rangka menjalankan amanat undang-undang tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan program K3RS untuk melindungi karyawannya, beberapa hari yang lalu RS Al Huda menggandeng Komisi Penanggulangan AIDS/ KPA Kabupaten Banyuwangi agar dapat memberikan sosialisasi serta penyuluhan tentang pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja.

Budi Hartono, S. Kep. Ns Ahli K3 Umum RS Al Huda menyampaikan acara yang diinisiasi oleh Tim K3 RS tersebut dilakukan agar setiap karyawan memahami bagaimana risiko potensi bahaya dari penyakit tersebut. “Harapannya seluruh karyawan dapat memahami dan menangani penyakit HIV dengan benar. Mampu mencegah agar tidak tertular dan juga bisa menjadi edukator bagi lingkungannya” ucapnya

Dalam kesempatan tersebut Erna Agustina, S. Sos, Msi Manajer Program KPA Banyuwangi menjelaskan bahwa “HIV adalah Virus yang menyerang sel darah putih manusia sehingga dapat merusak system kekebalan tubuh dan dampak yang diakibatkan dari virus tersebut dinamakan AIDS.” ujarnya

Dijelaskan “Virus HIV dapat ditularkan melalui kontak darah dengan penderita yaitu tranfusi, tato, penggunaan narkoba yang mengunakan jarum suntik secara bersama-sama, kemudian kontak seksual dengan penderita seperti melalui hubungan sex bebas dan melalui air susu ibu, yaitu ibu penderita aids kepada bayinya.”  Jelasnya.

“Sedangkan untuk air liur, air keringat, air mata, urine dan kotoran BAB bukan merupakan cairan yang bisa menularkan HIV. Begitu juga dengan kontak sosial seperti berjabat tangan, makan bersama, duduk bersama dan lain sebagainya.” Jlentrehnya.

“Orang yang terinfeksi virus HIV pada awalnya tidak terlihat gejala sama sekali, namun seiring dengan kekebalan tubuh yang menurun maka akan timbul gejala minor berupa hilang selera makan, tubuh terasa lemah, keringat berlebihan di malam hari, pembengkakan kelenjar getah bening, diare terus menerus, flu yang tidak sembuh-sembuh.” bebernya

“Setelah kekebalan tubuh benar-benar turun secara drastis maka muncullah infeksi oportunistik, penderita akan terjangkit TBC, radang paru, gangguan syaraf, gangguan kulit akut bahkan seperti Kaposi sarcoma atau kanker kulit.” Imbuhnya

“Tindakan yang paling penting untuk mencegah terjadinya penularan HIV yaitu jangan kontak sex bebas apalagi dengan orang yang beresiko seperti pekerja seks bebas, jangan pakai narkoba khususnya narkoba yang menggunakan jarum suntik.” ungkapnya

“Dan perlu di ingat bahwa orang yang terjangkit HIV tidak perlu dijauhi karna tanpa kontak darah, kontak seksual maka kita tidak akan tertular. Jangan mengucilkan dan menjauhinya karena mereka butuh bantuan dan dukungan dalam melanjutkan hidupnya.”

“Dengan penanganan yang tepat di fasilitas kesehatan yang ditunjuk oleh pemerintah dan dukungan dari orang di sekitar maka kualitas hidup penderita akan menjadi lebih baik dan bisa bermanfaat.” pungkasnya

Post Author: RSAH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *