RTD : ROUND TABLE DISCUSSION Sindrom Koroner Akut Penyebab Kematian Mendadak

GambiranSindrom koroner akut merupakan kondisi darurat medis yang membutuhkan penanganan cepat, kondisi di mana aliran darah menuju ke jantung berkurang secara tiba-tiba menyebabkan jantung bisa berhenti bekerja dan dapat mengakibatkan kematian mendadak bagi penderitanya. Demikian yang disampaikan dr. Hidayanto Perdana, Sp. Jp, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS Al Huda dalam acara Round Table Discussion (RTD) di Auditorium RS Al Huda Rabu (16/10) lalu.

Dijelaskan, “Sindrom koroner akut atau serangan jantung koroner atau orang awam menyebutnya angin duduk merupakan penyakit yang menakutkan yang datang mendadak sering terlambat diantisipasi. Penyakit ini erat hubungannya dengan semakin menurunnya aktivitas fisik manusia modern dan konsumsi kalori berlebihan. Secara global kejadiannya semakin meningkat dan angka kematiannya cukup tinggi, walaupun dengan kemajuan pengobatan” jelasnya

Disebutkan pada tahun 2010 data dari WHO penyakit kardiovaskuler sebagai penyebab 16 juta kematian dalam satu tahun atau sekitar 30% dari seluruh mortalitas. Apabila pada tahun 2017 total penduduk Banyuwangi 1.692.324 jiwa, secara statistik sekitar 25.384 pasien potensial mengidap penyakit jantung koroner. Masih banyak yang belum terdeteksi di masyarakat.” urai Dokter spesialis jantung yang buka praktek setiap hari di RS Al Huda ini.

Ditambahkan “Penyakit ini disebabkan karena adanya penyempitan arteri koroner akibat proses kekakuan pembuluh darah jantung (aterosklerosis) atau penumpukan plak kolesterol jahat atau kombinasi keduanya. Hal inilah yang membuat aliran darah kaya oksigen ke otot jantung terhambat, seolah jantung tercekik dan menyebabkan nyeri di dada sebelah kiri” tambahnya.

Proses penyempitan koroner ini terjadi bertahun-tahun sebelum terjadi serangan jantung. Faktor risiko penyebab penyempitan koroner ini ada yang dapat  dirubah sehingga mencegah penyakit ini terjadi. Yaitu dengan berhenti merokok, kontrol dan obati tekanan darah tinggi dan diabetes melitus, hindari kegemukan, manajemen stres, diet yang seimbang, teratur berolah raga.” Imbuhnya.

Sedangkan Faktor risiko yang tidak dapat dirubah antara lain usia, riwayat keluarga, jenis kelamin”. Penuaan merupakan proses alami yang akan meningkatkan resiko penyakit jantung, namun dengan pemeliharaan kesehatan yang baik dan teratur berobat bagi penderita penyakit jantung, mudah-mudahan kesehatan yang prima, berkualitas, usia yang panjang dan bahagia bersama keluarga dapat dicapai. Urai dokter yang akrab di panggil dokter Perdana.

Sementara itu, dr Suryadinata, Manajer Pelayanan Medis RSAH menjelaskan RTD kali ini di ikuti oleh dokter umum, dokter spesialis anesthesi dan juga Apoteker dengan tema “Penanganan Penyakit Jantung Koroner”Tema ini dipilih mengingat banyaknya kasus kegawatan jantung di masyarakat yang membutuhkan pertolongan medis segera,  aman dan diberikan oleh tenaga medis berkompeten” bebernya

“Dan bagi masyarakat yang ingin berkonsultasi terkait keluhan jantung bisa datang ke Poli Jantung RS Al Huda setiap hari yaitu Senin, Rabu, Jumat jam 16.00 – 19.00 atau Selasa dan Kamis jam 18.30 – 21.00.” pungkas Surya (RSAH).

Post Author: RSAH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *