BANYUWANGI – Vaksinasi adalah salah satu bagian dari penanganan Covid-19 di Indonesia. Selain disiplin dalam protokol kesehatan 6M juga dilakukan Testing, Tracing dan Treatment. Pemerintah juga sudah merekomendasikan beberapa jenis vaksin COVID-19 yang dapat digunakan di Indonesia. Menurut Apt Fauziyah Riza, S. Farm, Penanggungjawab Cold Chain Rantai Dingin Penyimpanan Vaksin RS Al Huda (RSAH) Genteng Banyuwangi, ada beberapa jenis vaksin Covid-19 yang sudah direkomendasikan pemerintah. Di antaranya Sinovac/ Coronavac, Sinopharm, Astra-Zeneca, Moderna, Pfizer.
Dijelaskan, vaksin tersebut sudah mendapatkan Rekomendasi, aman dan halal dari Institusi yang berwenang di Indonesia. “Jadi jangan takut dan khawatir untuk divaksin,” ujarnya.
Dikatakan, vaksinasi dilakukan dalam dua kali suntik dengan jarak interval antara 2 sampai 12 minggu sesuai dengan aturan pemberian masing-masing vaksin dengan dosis 0,5 ml setiap kali suntik. Sedangkan untuk pfizer 0,3 ml setiap kali vaksin.
“Bagi remaja usia 12 sampai 17 tahun dapat divaksin menggunakan coronavac dan untuk ibu hamil dengan usia kehamilan di atas triwulan kedua, juga boleh diberikan vaksin coronavac juga Moderna dan Pfizer,” paparnya.
Efek samping yang sering dialami berupa gejala ringan seperti nyeri otot di area suntikan/ persendian, sakit kepala, mual, muntah, demam, menggigil, lelah dan seperti gejala flu. “Jadi jangan takut efek samping setelah divaksin, karena masih sangat ringan dibandingkan bila terkena Covid-19,” ujarnya.
Dia menambahkan, upaya pemerintah dalam pengendalian penyebaran Covid-19 dengan percepatan vaksinasi harus didukung dengan mengunjungi dan ikut vaksin di tempat-tempat yang telah disediakan.
“Setelah divaksin harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan 6 M yaitu, mencuci tangan dengan menggunakan sabun, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas dan menghindari makan bersama, serta jangan lupa untuk terus berdoa agar pandemi segera berakhir,” paparnya. (hud)